Shin Tae-yong Ajak Suporter Bangkit, Fokus ke Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Shin Tae-yong pernah menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia sejak 2019 hingga Januari 2025. Selama periode itu, ia membawa beberapa kemenangan penting, termasuk kemenangan 2-0 atas Arab Saudi, yang sempat memberi harapan bagi tim lolos ke Piala Dunia 2026.
Meski akhirnya dipecat oleh PSSI karena dianggap gagal memenuhi target lolos ke Piala Dunia 2026, Shin tetap menunjukkan perhatian besar terhadap perkembangan sepak bola Indonesia. Ia bahkan menyatakan kesiapan untuk kembali melatih jika diminta oleh PSSI.
Pesan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia dan Suporter
Sebagai mantan pelatih, Shin Tae-yong menekankan pentingnya dukungan publik bagi tim. Ia meminta suporter Timnas Indonesia untuk bangkit dan tetap memberikan energi positif, meski tim gagal di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir, melainkan bagian dari proses panjang menuju kesuksesan. Pesannya jelas: mental juara dan dukungan suporter adalah kunci membangun tim yang konsisten.
Fokus Jangka Menengah: Piala Asia 2027
Target selanjutnya yang disoroti Shin Tae-yong adalah Piala Asia 2027. Menurutnya, turnamen ini menjadi tolok ukur untuk melihat perkembangan kualitas tim dan kesiapan menghadapi level internasional.
Ia menekankan pentingnya peremajaan pemain, memadukan pengalaman pemain senior dengan energi pemain muda. Strategi ini dianggap penting untuk menghadapi lawan-lawan kuat seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
Pencapaian di Piala Asia 2027 menjadi momentum awal menuju Piala Dunia 2030, di mana Indonesia harus menunjukkan identitas permainan yang jelas dan konsisten.
Persiapan Menuju Piala Dunia 2030
Shin Tae-yong percaya bahwa peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2030 masih terbuka. Ia menekankan pentingnya program jangka panjang, seperti Garuda Select dan Elite Pro Academy, untuk mencetak pemain muda berkualitas.
Selain itu, disiplin dan konsistensi menjadi kunci utama. Shin menekankan bahwa talenta besar akan sia-sia jika tidak didukung latihan yang tepat, mental kuat, dan pengalaman bertanding di liga profesional.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meski optimisme tinggi, Shin menyadari banyak tantangan, seperti kualitas liga domestik, mental pemain muda, dan infrastruktur latihan yang masih perlu ditingkatkan.
Ia menekankan bahwa klub harus memberi kesempatan pada pemain muda agar terbiasa menghadapi tekanan pertandingan tinggi. Fasilitas latihan modern dan pola kepelatihan profesional juga harus menjadi prioritas untuk memastikan kemajuan tim secara berkelanjutan.
Peran Suporter dan Publik Sepak Bola Indonesia
Shin Tae-yong menekankan bahwa dukungan fans sangat penting. Energi dari tribun stadion dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain dan menambah motivasi saat menghadapi pertandingan berat.
Ia meminta pendukung Timnas Indonesia untuk tetap memberi kritik yang membangun, tanpa mematikan semangat pemain muda. “Dukungan positif lebih berguna daripada kritik yang meruntuhkan mental,” ujarnya.
Sebagai mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tetap dihormati dan menjadi sosok yang diperhitungkan. Ia percaya bahwa dengan persiapan matang, dukungan PSSI, dan konsistensi pengembangan pemain, Indonesia memiliki peluang untuk menembus Piala Dunia 2030.
Pesan Shin sederhana tapi kuat: “Bangkitlah, jangan berhenti percaya. Perjalanan Indonesia baru dimulai.” Dengan fokus jangka menengah pada Piala Asia 2027 dan target jangka panjang Piala Dunia 2030, masa depan Garuda muda terlihat semakin menjanjikan.
