Matias Soule Tolak Italia, Pilih Bela Argentina: Azzurri Gigit Jari
Matias Soule kembali mencuri perhatian publik sepak bola Eropa. Frasa kunci Matias Soule menjadi topik panas setelah pemain muda berbakat itu secara tegas menolak tawaran untuk memperkuat timnas Italia dan memilih membela negara asalnya, Argentina. Keputusan tersebut membuat Azzurri — julukan timnas Italia — harus menelan kekecewaan mendalam.
Matias Soule dan Dilema Dua Kewarganegaraan
Soule, yang lahir di Mar del Plata, Argentina, sejak muda sudah meniti karier sepak bola di Eropa bersama Juventus. Karena sudah lama bermain di Italia, ia memenuhi syarat untuk membela Azzurri. Federasi Sepak Bola Italia bahkan telah menyiapkan proses naturalisasi cepat demi memasukkannya ke skuad utama tim nasional.
Namun, Soule menegaskan bahwa hatinya hanya untuk Argentina. Dalam wawancara baru-baru ini, pemain berusia 21 tahun itu menyampaikan, “Saya menghormati Italia, mereka memberi saya banyak hal. Tapi sejak kecil, impian saya adalah mengenakan seragam Argentina.”
Reaksi Italia: Kekecewaan dan Penyesalan
Keputusan ini membuat publik Italia kecewa. Banyak yang menganggap Soule sebagai calon penerus Federico Chiesa di lini depan. Roberto Mancini, pelatih Italia sebelumnya, bahkan sempat menilai bahwa Soule memiliki gaya bermain khas Amerika Selatan yang bisa memperkaya serangan Azzurri.
Meski demikian, asosiasi sepak bola Italia menghormati pilihannya. Mereka menyadari bahwa faktor emosional dan nasionalisme sering kali menjadi alasan utama dalam memilih tim nasional.
Argentina Menyambut dengan Tangan Terbuka
Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Argentina langsung menyambut keputusan tersebut dengan penuh kebanggaan. Pelatih Lionel Scaloni dikabarkan telah memasukkan nama Soule ke dalam daftar pemantauan tim utama untuk laga uji coba internasional mendatang.
Soule dianggap sebagai bagian dari regenerasi La Albiceleste setelah era Lionel Messi. Gaya bermainnya yang eksplosif dan kemampuan dribel tinggi dinilai cocok dengan filosofi sepak bola Argentina yang menekankan kreativitas dan keberanian menyerang.
Performa Gemilang di Klub
Musim ini, Soule tampil luar biasa bersama Frosinone — klub Serie A tempat ia dipinjamkan dari Juventus. Ia sudah mencetak 9 gol dan 5 assist dalam 15 pertandingan. Statistik itu membuatnya masuk dalam radar banyak klub besar Eropa, termasuk Atletico Madrid dan Tottenham Hotspur.
Pelatih Frosinone, Eusebio Di Francesco, memuji kerja keras Soule. Ia menilai bahwa pemain muda tersebut memiliki mentalitas dan keinginan kuat untuk berkembang, dua hal yang membedakannya dari pemain muda lain di Serie A.
Dampak Keputusan Ini bagi Italia
Kehilangan Soule bisa menjadi pukulan telak bagi Italia yang tengah berusaha memperkuat lini depan mereka. Setelah kegagalan di Piala Dunia 2022 dan performa yang belum konsisten di Kualifikasi Euro 2028, Azzurri membutuhkan talenta muda yang kreatif dan tajam di depan gawang.
Federasi kini harus kembali mencari pemain dengan potensi serupa. Beberapa nama yang mulai naik seperti Wilfried Gnonto dan Mateo Retegui dianggap belum sepenuhnya stabil dalam performa internasional.
Argentina Dapat Tambahan Tenaga di Era Baru
Bagi Argentina, keputusan Soule adalah angin segar. Tim asuhan Scaloni kini tengah melakukan peremajaan skuad pasca kejayaan Piala Dunia 2022. Dengan hadirnya pemain-pemain muda seperti Alejandro Garnacho, Valentin Carboni, dan kini Matias Soule, masa depan La Albiceleste tampak cerah.
Lionel Scaloni bahkan dikabarkan siap memanggil Soule untuk debut resminya dalam laga persahabatan melawan Uruguay bulan depan. Jika itu terjadi, statusnya sebagai pemain Argentina akan terkunci secara permanen di evel internasional.
Simbol Loyalitas dan Identitas
Keputusan Matias Soule bukan sekadar pilihan karier, melainkan pernyataan identitas. Dalam era globalisasi sepak bola modern, banyak pemain memilih negara berdasarkan peluang tampil. Namun, Soule memilih dengan hati — sebuah langkah yang menunjukkan loyalitas terhadap akar dan budaya tempat ia dilahirkan.
Matias Soule telah membuat keputusan besar dalam hidupnya. Italia boleh kecewa, tetapi Argentina mendapatkan berlian baru untuk masa depan mereka. Jika ia mampu mempertahankan performa luar biasanya di klub dan menembus tim nasional, bukan tidak mungkin Soule akan menjadi nama besar berikutnya dalam sejarah sepak bola Argentina, mengikuti jejak Messi dan Di María.
