Kalender Padat Dianggap Pembantaian, FIFA Dikecam Serikat Pemain Prancis
klasemenpialadunia.com – Kalender sepak bola internasional yang semakin padat kini menjadi sorotan tajam. FIFA dikecam Serikat pemain Prancis atas keputusan mereka yang dianggap membahayakan kesehatan fisik para pemain. Jadwal pertandingan yang terlalu rapat bahkan disebut sebagai bentuk “pembantaian modern”.
Jadwal Sepak Bola Padat Picu Reaksi Dikecam Keras dari Serikat Pemain Prancis ke FIFA
Serikat pemain sepak bola profesional Prancis, UNFP, secara terbuka mengkritik FIFA karena terus memperluas kompetisi global tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap para atlet. Mereka menilai kalender sepak bola saat ini tidak manusiawi dan menjadi tekanan luar biasa bagi tubuh pemain.
Menurut UNFP, dalam satu musim pemain harus menjalani kompetisi domestik, kontinental, dan internasional. Ditambah agenda seperti Piala Dunia Antarklub dan Liga Negara UEFA, total pertandingan bisa melebihi 70 laga.
Serikat Pemain: FIFA Menyusun Jadwal Tanpa Memikirkan Pemulihan Pemain
FIFA dianggap terlalu fokus pada aspek komersial tanpa memikirkan kesehatan jangka panjang atlet. Jadwal pertandingan yang menumpuk mempersempit waktu istirahat dan pemulihan. Serikat pemain Prancis menyoroti absennya dialog antara FIFA dan organisasi perwakilan pemain.
“FIFA menyusun kalender tanpa memikirkan tubuh manusia,” ujar salah satu perwakilan UNFP. Mereka meminta federasi internasional mengkaji ulang sistem penjadwalan kompetisi sepak bola secara menyeluruh.
Jadwal Padat Berisiko Cedera Tinggi dan Menurunnya Kualitas Permainan
Jadwal yang terlalu padat memicu risiko cedera lebih tinggi. Data medis menunjukkan pemain yang bermain lebih dari 60 laga per musim memiliki risiko cedera otot 50% lebih besar. FIFA dikecam karena mempercepat kelelahan pemain dan menurunkan kualitas performa mereka di lapangan.
Pemain top Eropa seperti Kylian Mbappé, Bruno Fernandes, hingga Luka Modrić tercatat hampir tak memiliki jeda istirahat antara satu turnamen ke turnamen lain dalam tiga tahun terakhir.
Kalender Tambahan: Piala Dunia Antarklub 2025 dan Konsekuensinya
UNFP secara khusus mengkritik penambahan Piala Dunia Antarklub 2025 yang akan diikuti oleh 32 klub. Turnamen ini dinilai memperpanjang musim dan mengganggu masa libur musim panas pemain. Serikat pemain Prancis menyebut bahwa FIFA melakukan “ekspansi brutal” terhadap kalender.
Kalender sepak bola FIFA tahun 2025 semakin penuh dan dipandang sebagai bukti eksploitasi pemain secara sistematis.
Seruan untuk Revisi Kalender FIFA: Pemain Bukan Robot!
Serikat pemain Prancis menyerukan agar FIFA lebih manusiawi dalam menyusun kalender kompetisi. Mereka menegaskan bahwa pemain sepak bola bukan mesin pencetak uang, melainkan manusia yang butuh istirahat, waktu untuk keluarga, dan ruang pemulihan.
Tuntutan ini juga digaungkan serikat pemain negara lain seperti FIFPro yang mendukung protes UNFP. Tekanan terhadap FIFA kian kuat agar terjadi reformasi mendasar.
FIFA Diminta Berdialog dengan Serikat Pemain Secara Transparan Setelah Dikecam
FIFA sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi atas kritik UNFP. Namun pengamat sepak bola menilai FIFA harus mulai terbuka berdialog dengan perwakilan pemain.
Kolaborasi dan transparansi dianggap sebagai kunci agar kalender sepak bola tetap kompetitif namun tidak merugikan pemain.
Kesimpulan: Kalender Padat FIFA Dikecam Ancam Masa Depan Sepak Bola
FIFA perlu segera mengevaluasi kalender global mereka. Tanpa perubahan, jadwal padat FIFA bisa membahayakan kesehatan jangka panjang pemain dan menurunkan kualitas sepak bola secara umum.
Desakan serikat pemain Prancis menjadi peringatan keras. Sepak bola butuh keseimbangan antara kompetisi dan kemanusiaan.