Pemborosan Uang Terbesar dalam Sejarah Sepak Bola yang Melibatkan Nama‑nama Beken: Pembelian Gagal!
klasemenpialadunia.com – Pemborosan uang terbesar dalam sejarah sepak bola mencatat deretan transfer mahal yang berakhir mengecewakan. Nama-nama beken seperti Philippe Coutinho, Eden Hazard, dan Paul Pogba tergelincir dalam daftar pembelian gagal meski berlabel blockbuster.
1. Philippe Coutinho: Liverpool ke Barcelona sebagai Pemborosan Transfer Terbesar
Philippe Coutinho hijrah ke Barcelona pada Januari 2018 dengan nilai total €145 juta (±£120 juta). Ia gagal tunjukkan performa konsisten, hanya mencetak 17 gol dari 76 penampilan, lalu dijual ke Aston Villa seharga €20 juta.
2. Eden Hazard: Flop Mahal di Real Madrid setelah Sukses di Chelsea
Eden Hazard dibeli Real Madrid dengan biaya mencapai €146 juta (£125 juta) pada 2019. Ia justru mengalami cedera panjang dan sulit menampilkan performa top, mencetak hanya 4 gol dari 54 laga dalam empat musim .
3. Paul Pogba: Kembalinya yang Mahal dan Minim Dampak di Manchester United
Paul Pogba dibawa dengan rekor dunia €101 juta (±£89 juta) ke Man Utd pada 2016. Selama enam musim, Pogba tampil inkonsisten, kemudian kembali ke Juventus secara gratis .
4. Ousmane Dembélé: Transfer Mahal Tapi Terhambat Cedera
Ousmane Dembélé gabung Barcelona seharga €105 juta pada 2017. Talenta besar, tapi kariernya terganggu cedera berkepanjangan dan masalah disiplin, hingga akhirnya pindah ke PSG .
5. Romelu Lukaku: Rekor Transfer Chelsea yang Berujung Kekecewaan
Masih Romelu Lukaku, dibeli oleh Chelsea dengan banderol £98–97,5 juta di tahun 2021. Ia gagal beradaptasi dan mengkritik pelatih, lalu dikembalikan ke Inter serta dipinjamkan ke Juventus.
6. Antoine Griezmann: Barcelona yang Overpay dan Ideal Tak Bertemu
Antoine Griezmann, tercatat sebagai flop saat Barcelona membayar €120 juta pada 2019. Ia kesulitan berinteraksi bersama Messi dan akhirnya kembali ke Atletico dengan rugi .
7. Neymar ke Al-Hilal: Transfer Raksasa Tapi Tanpa Dampak Kompetitif
Neymar pindah ke Al-Hilal di tahun 2023 dengan biaya €90 juta dan gaji €150 juta/tahun. Cedera dan minim partisipasi membuat transfer ini terbilang sia-sia .
8. Andy Carroll: Rekor Inggris yang Bergeser Jadi Buzzer Transfer Gagal
Andy Carroll dibeli Liverpool seharga £35 juta. Bekal reputasi striker Inggris, tapi ternyata hanya mencetak 6 gol dari 44 penampilan, menjadikannya flop mahal .
Analisis: Mengapa Pemborosan Transfer Mahal Bisa Jadi Pembelian Gagal?
Dari kasus-kasus di atas, beberapa pola muncul:
- Cedera berkepanjangan, seperti Hazard, Dembélé
- Harga terlalu tinggi, melebihi nilai pasar
- Kegagalan adaptasi gaya main, seperti Coutinho dan Griezmann
- Isu non-teknis, seperti Lukaku yang public kritik klub.
Klub besar kini mulai menyeimbangkan transfer lewat data dan analisis, contohnya Brighton dalam penjualan dan akuisisi pemain .
Studi Kasus: Chelsea dan United sebagai Klub dengan Pemborosan Transfer Terbesar
Manchester United disebut sebagai pemboros transfer terbesar Liga Inggris, keluarkan £810 juta sejak 2019 dengan ROI seperti Antony (£82 juta) dan Sancho (£72 juta) jauh di bawah harapan .
Chelsea pun tidak luput: membeli Kepa (£81 juta) dan Lukaku (£98 juta), tapi kurang memberi dampak positif jangka panjang .
Kesimpulan: Pemborosan Transfer, Investasi Mahal Tak Selalu Berbuah Sukses
Pemborosan uang terbesar dalam sejarah sepak bola mengajarkan satu hal: transfer mahal harus dibarengi analisis matang mengenai adaptasi, kondisi mental dan fisik, serta sistem klub. Nama beken seperti Coutinho, Hazard, dan Pogba menjadi pengingat pentingnya strategi transfer yang baik.