FIFA Dikecam Usai Tolak Inspeksi Pekerja di Stadion Azteca
Isu FIFA Dikecam karena tolak inspeksi pekerja di Stadion Azteca, Meksiko, memunculkan gelombang kritik dari berbagai pihak. Stadion legendaris yang akan menjadi salah satu venue utama Piala Dunia 2026 itu sedang menjalani renovasi besar-besaran. Namun, penolakan terhadap inspeksi tenaga kerja menimbulkan kekhawatiran serius soal transparansi dan keselamatan para pekerja.
FIFA Tolak Inspeksi Pekerja: Awal Munculnya Kontroversi
Pihak otoritas ketenagakerjaan Meksiko sebelumnya meminta izin untuk melakukan inspeksi pekerja di Stadion Azteca, guna memastikan proyek renovasi berjalan sesuai standar keselamatan. Namun, laporan dari The Guardian menyebutkan bahwa FIFA menolak permintaan tersebut dengan alasan “tidak memiliki yurisdiksi langsung atas kontraktor lokal.”
Keputusan itu langsung menuai kecaman dari serikat buruh dan organisasi HAM internasional. Mereka menilai FIFA berusaha menghindar dari tanggung jawab moral terhadap kondisi kerja ribuan pekerja yang terlibat dalam pembangunan stadion tersebut.
Sorotan terhadap Transparansi dan Hak Pekerja
Bagi banyak pengamat, FIFA tolak inspeksi pekerja menjadi bukti bahwa lembaga sepak bola dunia itu masih kesulitan menerapkan prinsip keterbukaan. Renovasi Stadion Azteca melibatkan lebih dari 3.000 pekerja konstruksi, dan laporan media lokal mengindikasikan adanya jam kerja panjang tanpa perlindungan memadai.
Organisasi seperti Human Rights Watch dan Amnesty International menuntut FIFA agar membuka akses inspeksi independen untuk memastikan tidak ada pelanggaran hak asasi manusia di lokasi proyek. Mereka menekankan bahwa ajang sebesar Piala Dunia harus menjadi simbol etika global, bukan justru sarang eksploitasi.
FIFA dan Reputasi yang Kembali Dipertaruhkan
Bukan kali ini saja FIFA Dikecam karena isu ketenagakerjaan. Kasus serupa pernah mencuat pada Piala Dunia 2022 di Qatar, di mana ribuan pekerja migran mengalami kondisi kerja yang memprihatinkan. Meski FIFA mengklaim telah memperketat pengawasan, insiden di Meksiko ini memperlihatkan bahwa praktik di lapangan belum banyak berubah.
Keputusan FIFA menolak inspeksi dianggap memperburuk citra organisasi yang tengah berusaha memulihkan reputasinya. Bahkan beberapa sponsor utama kabarnya mulai meninjau kembali keterlibatan mereka dalam proyek Piala Dunia 2026 jika masalah ini tidak segera diselesaikan.
Reaksi Pemerintah Meksiko dan Tuan Rumah Lainnya
Pemerintah Meksiko menyatakan kekecewaan mendalam terhadap langkah FIFA. Menteri Tenaga Kerja setempat menegaskan bahwa “setiap proyek besar di wilayah Meksiko wajib mematuhi hukum nasional,” termasuk hak untuk melakukan pengawasan ketenagakerjaan.
Sementara itu, Kanada dan Amerika Serikat — dua negara tuan rumah lainnya — mulai meninjau ulang kontrak kerja mereka untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Pemerintah Kanada bahkan menawarkan kerja sama lintas negara untuk membentuk komisi etika ketenagakerjaan Piala Dunia 2026.
Suara dari Lapangan: Pekerja Menuntut Perlindungan
Beberapa pekerja yang terlibat dalam proyek renovasi mengaku bekerja di bawah tekanan waktu ketat dengan sedikit waktu istirahat. Seorang buruh yang diwawancarai media lokal menyebutkan bahwa keselamatan kerja sering diabaikan demi mengejar target pembangunan.
Mereka berharap FIFA dan kontraktor memberikan jaminan keselamatan dan kompensasi layak, terutama mengingat risiko pekerjaan di ketinggian dan penggunaan alat berat. Serikat buruh juga menuntut agar pemerintah ikut turun tangan dalam memastikan perlindungan pekerja hingga proyek rampung.
Dampak terhadap Persiapan Piala Dunia 2026
Isu FIFA tolak inspeksi pekerja kini mengancam persiapan turnamen yang dijadwalkan dimulai pada Juni 2026. Renovasi Stadion Azteca adalah proyek vital karena stadion ini akan menjadi tempat upacara pembukaan dan beberapa laga penting.
Jika konflik berlanjut, jadwal pembangunan bisa terganggu, yang berpotensi menimbulkan penundaan dan menambah biaya operasional. FIFA berusaha menenangkan situasi dengan pernyataan resmi bahwa mereka “berkomitmen penuh terhadap standar etika dan keselamatan global,” namun belum memberikan izin inspeksi hingga kini.
Seruan dari Dunia Sepak Bola
Beberapa legenda sepak bola Amerika Latin seperti Hugo Sánchez dan Rafael Márquez ikut angkat bicara. Mereka menyerukan agar FIFA lebih menghargai tenaga kerja lokal yang berperan besar dalam mempersiapkan ajang dunia tersebut.
Klub-klub lokal Meksiko pun mulai menekan pemerintah dan FIFA untuk mengutamakan transparansi. Menurut mereka, sepak bola seharusnya menjadi ajang kebanggaan, bukan kontroversi.
Kesimpulan: FIFA Harus Membuka Diri
Kasus FIFA Dikecam karena tolak inspeksi pekerja di Stadion Azteca memperlihatkan bahwa organisasi ini masih menghadapi tantangan besar dalam menerapkan prinsip akuntabilitas global. Tanpa langkah tegas untuk membuka diri terhadap pengawasan, kepercayaan publik akan semakin menurun menjelang Piala Dunia 2026.
FIFA perlu memahami bahwa kesuksesan turnamen bukan hanya soal stadion megah atau teknologi mutakhir, tetapi juga tentang menghormati manusia yang membangun fondasinya.