Kisruh DR Congo: Penarikan Pemain Jelang Lawan Sudan
Penarikan pemain DR Congo menjadi isu hangat menjelang pertandingan penting melawan Sudan dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika. Beberapa pemain utama dilaporkan menarik diri karena alasan yang belum sepenuhnya jelas, sehingga menciptakan kekhawatiran di kalangan suporter dan pelatih.
Kabar ini muncul hanya beberapa hari sebelum pertandingan yang bisa menentukan nasib DR Congo di babak kualifikasi. Menurut laporan dari media lokal, penarikan ini mencakup dua pemain inti yang selama ini menjadi tulang punggung tim nasional — membuat pelatih Sébastien Desabre harus segera menyesuaikan strategi.
Alasan di Balik Penarikan Pemain DR Congo
Menurut sumber internal Federasi Sepak Bola DR Congo (FECOFA), penarikan pemain DR Congo terjadi karena masalah administratif dan cedera ringan yang belum sepenuhnya pulih. Namun, beberapa laporan lain menyebutkan adanya ketidakharmonisan antara pemain dan staf pelatih, terutama terkait manajemen waktu dan fasilitas latihan.
Pelatih Sébastien Desabre mengungkapkan rasa frustrasinya, “Kami sedang dalam momen krusial, dan kehilangan pemain di saat seperti ini tentu mengganggu keseimbangan tim.” Ia menambahkan bahwa tim harus tetap fokus pada pertandingan melawan Sudan, karena peluang untuk lolos masih terbuka lebar.
Kesiapan DR Congo Tanpa Beberapa Pemain Inti
Dengan penarikan pemain DR Congo yang terjadi mendadak, pelatih harus melakukan perubahan komposisi skuad. Pemain muda dari liga lokal dipanggil untuk mengisi kekosongan posisi tersebut. Meski kurang berpengalaman, beberapa nama baru seperti Glody Likonza dan Edo Kayembe diharapkan bisa tampil maksimal.
Dalam sesi latihan terakhir, tim terlihat tetap bersemangat meski situasi tidak ideal. Kapten Chancel Mbemba menegaskan bahwa semangat tim tetap tinggi, dan mereka akan berjuang habis-habisan demi membawa DR Congo ke Piala Dunia 2026.
Laga Penting Melawan Sudan
Pertandingan melawan Sudan menjadi sangat penting dalam perjalanan DR Congo di kualifikasi Piala Dunia 2026. Kedua tim berada dalam persaingan ketat di grup mereka. Kemenangan bisa mengembalikan posisi DR Congo ke jalur aman, sedangkan kekalahan berpotensi menggagalkan ambisi tampil di turnamen terbesar dunia itu.
Pelatih Desabre mengandalkan taktik cepat dengan pressing tinggi dan eksploitasi sayap, terutama memanfaatkan kecepatan dari Yoane Wissa yang kini bermain di Premier League bersama Brentford. Meski kehilangan beberapa pemain inti, DR Congo tetap memiliki materi pemain yang kompetitif.
Dukungan Suporter untuk DR Congo
Penarikan pemain DR Congo sempat membuat sebagian pendukung kecewa, tetapi gelombang dukungan tetap mengalir melalui media sosial. Para penggemar mengirim pesan motivasi untuk tim nasional agar tetap fokus menghadapi Sudan.
Di Kinshasa, suporter bahkan mengadakan doa bersama di depan kantor federasi sebagai bentuk dukungan moral bagi skuad The Leopards. Mereka percaya bahwa semangat juang akan menjadi faktor utama yang menentukan hasil pertandingan.
Reaksi dari Dunia Sepak Bola Afrika
Isu penarikan pemain DR Congo menarik perhatian media dan pengamat sepak bola Afrika. Banyak yang menilai bahwa masalah internal seperti ini sering menjadi penghambat utama kemajuan tim-tim Afrika di ajang internasional.
Beberapa mantan pemain tim nasional seperti Dieumerci Mbokani menyarankan federasi agar lebih profesional dalam mengelola pemain dan komunikasi tim. Ia mengatakan, “Ini bukan sekadar soal cedera atau administrasi. Tim nasional harus dikelola dengan rasa hormat dan disiplin yang tinggi.”
Imbas terhadap Posisi DR Congo di Klasemen
Sebelum laga melawan Sudan, DR Congo menempati posisi ketiga di grup, terpaut dua poin dari pemuncak klasemen. Artinya, setiap pertandingan tersisa memiliki nilai vital. Jika mereka gagal memetik poin penuh, peluang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 bisa menipis drastis.
Namun, jika tim berhasil mengalahkan Sudan, peluang untuk kembali ke jalur aman akan terbuka lebar. Meski menghadapi badai masalah, semangat pantang menyerah tim menjadi modal penting menuju kemenangan.
Evaluasi dan Masa Depan DR Congo
Setelah penarikan pemain DR Congo ini, federasi berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh. Fokus utama adalah membenahi manajemen komunikasi antara pemain, staf pelatih, dan federasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain itu, FECOFA berencana menggelar pertemuan darurat dengan perwakilan pemain untuk mendengarkan aspirasi mereka. Langkah ini dianggap penting demi menjaga keharmonisan skuad menjelang fase akhir kualifikasi.
Tantangan Menuju Piala Dunia 2026
DR Congo telah lama mendambakan tampil kembali di Piala Dunia setelah terakhir kali berpartisipasi pada tahun 1974 (dengan nama Zaire). Kini, mereka memiliki skuad yang potensial, dipimpin oleh pemain-pemain yang berkarier di Eropa. Namun, tantangan internal seperti penarikan pemain bisa menjadi penghalang besar jika tidak segera diselesaikan.
Dengan kompetisi yang semakin ketat di zona Afrika, stabilitas dan disiplin menjadi kunci utama. Jika mampu mengatasi permasalahan internal, DR Congo masih berpeluang besar lolos ke turnamen bergengsi itu.
Kesimpulan: DR Congo Harus Bangkit di Tengah Krisis
Penarikan pemain DR Congo jelang laga kontra Sudan memang mengguncang persiapan tim. Namun, dalam sepak bola, krisis sering kali menjadi pemicu kebangkitan. Dengan semangat juang dan strategi matang, The Leopards masih bisa menulis cerita berbeda di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kini, semua mata tertuju pada mereka — apakah DR Congo akan tenggelam karena konflik internal, atau justru bangkit menjadi simbol keteguhan Afrika di panggung dunia?
